Selasa, 08 Mei 2012

Profile Kampus Biru mandiri



“MERINTIS USAHA SEJAK DUDUK DI BANGKU KULIAH”

Memiliki usaha sendiri merupakan keinginan yang telah lama dipikirkan oleh “Slamet Ruslani” pria kelahiran 1 September 1970. Ketertarikannya dalam usaha jasa diawali ketika masih duduk sebagai mahasiswa IKIP pada tahun 1995. Disela kegiatan belajar yang lumayan padat, mahasiswa jurusan Bahasa Jawa ini menyempatkan kerja mencari tambahan biaya kuliah, karena itu Ia memutuskan untuk bergabung dengan Biro Perjalanan Wisata Widodo Tunggal sebagai TL(Tour Leader). Lumayan besar upah yang Ia terima, dengan membawa rombongan wisata ke Pulau Bali satu kali pemberangkatan Ia bisa mengantongi uang sebanyak 40.000 rupiah, padahal pada waktu itu gaji Bapaknya yang berprofesi sebagai Guru hanya 130.000 rupiah per bulan.

Berbekal pengalaman menjadi TL selama satu tahun, Slamet Ruslani memberanikan diri untuk mendirikan sendiri biro perjalanan wisata dengan nama “Kampus Biru ”. Namun usaha yang dirintisnya ini tidaklah bertahan lama, disisi karena hanya mengandalkan study banding para mahasiswa, krisis moneter pada masa itu pun ikut andil mempengaruhi bisnisnya sehingga gulung tikar. Pada tahun 1997 Ia lulus dan memutuskan untuk pulang ke tanah kelahirannya di Pemalang.

Delapan tahun menjadi Guru Bahasa Jawa di SMP N 3 Moga Kabupaten Pemalang tidak menjadikannya lupa atas usaha yang pernah dirintisnya semasa kuliah. Kerinduannya melayani mereka yang membutuhkan uluran tangan jasa biro perjalanan wisata, ditambah lagi dengan melihat perlakuan biro wisata yang ada di kota Pemalang ini tidaklah sesuai standar pelayanan layaknya biro perjalanan wisata. Maka pada  April 2004 sebagai bukti keseriusannya terjun kembali untuk usaha dibidang jasa perjalanan wisata ini Ia telah membadan hukumkan usaha yang dimilikinya dalam sebuah CV, adapun namanya tetap, yaitu KAMPUS BIRU MANDIRI dan tergabung pula dalam ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia).

“Sebenarnya saya terjun usaha jasa perjalanan wisata tidaklah hanya mengedepankan bisnis semata. Bisa membantu orang lain senang, terpuaskan dengan pelayanan yang saya berikan merupakan kebanggaan tersendiri, disisi lain saya ingin memberikan contoh kepada biro perjalanan yang lain bahwasanya melayani pemakai jasa perjalanan wisata dengan sebaik-baiknya adalah kewajiban kita” ungkap Slamet. Ia juga menambahkan, bahwa bisnis semacam ini tidaklah jelas keuntungannya, kadang untung lumayan banyak, kadang hanya kembali modal, dan sering pula merugi. Salah satu faktor yang menyebabkan kerugian adalah maju mundurnya jumlah peserta yang ikut.

Sampai dengan sekarang jumlah instansi yang memakai jasa CV. Kampus Biru rutin setiap tahunnya ada sekitar 50 instansi, mulai dari Kabupaten Pemalang, Tegal, Pekalongan, sampai merambah ke Kabupaten Purbalingga. Perbedaan yang lain dari Kampus Biru adalah hampir 70% TL (Tour Leader) nya adalah Guru, adapun jumlah TL yang ada 24 orang.

“Sebuah profesionalisme kerja yang nyata memang pelayanan dari biro perjalanan Kampus Biru Mandiri, karena selama kerja sama dengan biro perjalanan wisata yang ada, baru kampus biru lah yang benar-benar menjalankan kerjanya sebagai biro perjalanan wisata dan memuaskan bagi para konsumennya”, ungkap Heru C. Wibowo salah satu team dokumentasi wisata dari NewDoc Purbalingga. 

Nb= 


3 komentar:

  1. sipp dehh,kemmarii ke baliinya mengasikkan,, apalgi pass saya nyanyi di cah ayu,hee pda ikut joget semua,, sukka sama orang2 kmpus biru krna mreka juga suka musiikk,,,,

    BalasHapus
  2. Minta tolong P Slamet... telpon sy ke no 082322909391 b Tri SMP N2 Taman.. konsul wisata untk siswa

    BalasHapus